Rabu, 03 September 2014

Kenangan Yang Gak Bakal Hilang.

Udah lama aku gak ngungkapin perasaanku lewat tulisan. Banyak yang bilang, “Jangan jadi pecundang, jika kamu tak suka dengan dia jangan hanya memggerutu dengan tulisan, tapi langsung berbicaralah dengan orang yang tak kau sukai”. Tapi menurut aku, nulis bisa lebih ngungkapin perasaan hati yang sebenernya. Memang kelihatan agak seperti pecundang buat sebagian orang, tapi buat sebagian orang yang lain, mungkin mereka berpendapat sama kayak aku, nulis bisa bikin kita lebih berekspresi.

Nulis bisa bikin suatu kenangan yang masih bisa dilihat, misalnya aku sering baca history chat-ku sama doi. Itu kesenangan tersendiri. Kadang  suka senyum sendiri baca chat sama dia. Apapun obrolan yang aku dan dia obrolin via chatting, mulai dari hal random sampai agak serius, itu akan tetap jadi sesuatu yang bisa dikenang. Aku gak suka remove chatku sama dia. Kadang, aku suka capture chatku sama dia. Iya, emang norak, tapi aku pengen itu jadi suatu hal yang bisa ngingetin aku tentang dia.
Pernah suatu hari, aplikasi chatting yang biasa aku pake chatting sama doi lagi error dan terpaksa harus di uninstall. Semua history chatku sama dia hilang. Semua kenangan jadi hilang. Biarpun nantinya bisa diinget, tapi gak bakalan semenyenangkan saat aku baca obrolan kita.
Banyak juga lirik lagu yang tiba-tiba ngingetin aku tentang doi. Apa lagi lagu yang pernah dia nyanyiin buat aku. Aku suka repeat voice note dari dia. Itu bikin aku senang.
Aku bukan tipe orang yang suka menunggu, tapi aku selalu nunggu balasan tulisan dia.
Kita memang gak punya banyak waktu buat ketemu, bahkan buat ngobrol via tulisan juga jarang. Tapi aku seneng, aku masih punya history chat kita yang masih bisa aku baca berulang-ulang. Kenangan yang gak bakal hilang kecuali chat itu ke remove.
Aku masih ingat, ketika kamu membuka dompetmu dan kamu nunjukkin isinya ke aku, masih ada note yang aku tulis. aku senang, tulisanku juga menjadi kenangan untukmu yang masih kamu simpan.

“Teruslah menulis agar suaramu dapat tetap dikenang”.





Salam, bukan jomblo lagi.

4 komentar: